Mencuri Dalam Sholat

August 28, 2009

Sesuai dengan judul nya artikel kali ini saya membahas tentang “mencuri dalam sholat ” yang kadang kala tanpa di sadari kita sering mengerjakannya.

Apa seh yang dimaksud mencuri dalam shalat ?

Mencuri dalam sholat bukan berarti waktu dalam sholat anda mencuri barang orang lain, yang di maksud mencuri dalam sholat adalah gerakan anda menyamai gerakan Imam bahkan mendahului gerakan Imam.

Contoh kasus mencuri gerakan dalam sholat :

Apabila ada seorang Imam yang akan melakukan rukuk tetapi belum benar 2x ruku’ tetapi Si ma’mum langsung melakukan ruku’ bahkan rukunya mendahului ruku’ Imam. Inti nya dikatakan mencuri dalam sholat apabila gerakan seorang Imam belum sempurna tetapi Si Ma’mum sudah mendahuluinya padahal yang pas nya itu adalah Si Mamum melakukan gerakan setelah gerakan Imam sudah sempurna.


Tujuan Mengaji

August 26, 2009

imagesArtikel kali ini saya tulis hanya sekedar mengeluarkan unek unek perihal tentang mengaji yang selama ini diartikan bahwa mengaji itu lebih di artikan membaca Al-Qur’an padahal mengaji berasal dari kata dasar “kaji” yang berarti mengkaji sehingga mengaji bukan hanya membaca Al-Qur’an tetapi mengkaji juga maksud dari isi Al-Qur’an. Sesuai dengan judul artikel ini tentang tujuan mengaji maka ada 3 tujuan mengaji :

1. Menggugurkan kewajiban
Dengan mengaji maka gugurlah kewajiban seorang muslim karena memang mengaji itu merupakan kewajiban setiap orang yang islam. Berdasarkan dalil :
“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang yang Islam”

dan ilmu yang wajib di cari dalam hadist lain di terangkan :
“Ilm yang wajib di cari ada 3 yaitu Al-Qur’an, Al-Hadist, dan Ilmu pembagian waris yang adil”

Karena ilmu pembagian waris terdapat pada Al-Qur’an dan Al-Hadist sehingga ilmu yang wajib di cari adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist, di perkuat juga dengan Sabda Rosululloh SAW :
“Telah aku tinggalkan diantara kalian 2 perkara yang mana kalau kalian mau menetapinya maka kalian tidak akan sesat selamanya yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist”. Jadi selama seseorang mau menetapi Al-Qur’an dan Al-Hadist maka tidak akan sesat, jangan kan untuk sesat, akan menuju sesat saja tidak mungkin tetapi sebaliknya kalau yang di tetapi kitab 2x karangan maka sudah jelas akan menuju sesat.

2. Amalan menjadi syah
Dengan mengaji maka setiap amalan yang di kerja kan menjadi syah karena sesuai dengan dalilnya, sesuai dengan perintah Nya (Alloh & Rosul), bukan karena kata 2x nya, bukan kata karangan ini, bukan kata karangan itu dll. Intinya sebelum beramal sebaiknya berilmu dulu, “Al ‘ilmu qobla ‘amal” karena kalau beramal tidak sesuai ilmunya maka di tolak berdasarkan dalil “Barang siapa yang beramal tidak sesuai dengan praktek / perintah ku (Nabi) maka di tolak. Bahkan Alloh berfirman dalam Al-Qur’an : “Janganlah engkau mengerjakan amalan yang tidak kau ketahui ilmunya, karena pendengaran, penglihatan dan hati akan ditanya dari setiap amalan yang dikerjakan”. Maka dari itu mengaji yuk 🙂 agar amalan menjadi syah, percuma kan udah beribadah siang malam tapi tidak di terima karena tidak sesuai dengan perintah nya Rosululloh SAW.

3. Menghilangkan kebodohan
Dengan mengaji seseorang menjadi mengerti mana yang benar dan salah, mengerti mana yang halal dan haram, mengerti mana yang haq dan bathil, mengerti batas mahrom, mengerti cara nya beribadah yang benar. Tetapi dengan tidak mengaji maka seseorang menjadi bodoh (agama nya) sehingga ibadah yang dikerjakan hanya ikut 2x an dan berdasarkan umumnya orang banyak karena tidak mengetahui ilmu nya. Maka nya mengaji yah agar tidak menjadi bodoh, agar tidak ikut 2x an, agar mengerti hukum dalam agama.

Demikian artikel ini saya buat dengan tanpa paksaan dan tidak ada maksud menyinggung seseorang atau pun golongan tertentu. Sekali lagi artikel ini saya buat untuk mengingat kan sesama orang Islam.


Pedoman Orang Islam

August 26, 2009

Sabda Rosululloh SAW :

Telah kutinggalkan 2 perkara diantara kalian yang mana kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh pada kedua nya yaitu Al-Qur’an dan Al Hadist.

Dari hadist diatas menyatakan selama seseorang berpedoman pada Al-Quran dan Al-Hadist maka tidak akan sesat, jangan kan untuk sesat, akan menuju sesat saja ya tidak akan.

Tetapi kalau yang ditetapi selain Al-Qur’an dan Al-Hadist  maka jelas sesatnya dan amalan nya tidak di terima.

Kenapa demikian ?

Berdasarkan Sabda Rosululloh SAW :

Barang siapa yang beramal tidak sesuai dengan perintah ku (Rosul) maka di tolak.

Sedih kan udah cape 2x beribadah, beramal tetapi tidak di terima karena tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan Alloh dan Rosul.

Maka dari itu agar amalan di terima ya harus di kaji dulu Al-Qur’an dan Al-Hadist nya sebelum melakukan suatu amalan, maksud nya harus berilmu sebelum beramal. Dengan mengetahui ilmu nya maka amalan yang di kerjakan pasti di terima karena sesuai dengan Al-Qur’an dan AL-Hadist, tetapi dengan tidak mengetahui ilmunya maka segala bentuk amalan di tolak.

Menetapi Islam  itu bukan berdasarkan umum nya orang, bukan kata 2x nya, bukan kata bapak saya, bukan kata kakek saya, bukan kata ustadz ini, bukan kata ustadz itu tapi agama islam itu harus berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Contoh amalan berdasarkan umum nya orang :

1. Melafalkan niat dalam sholat

2. Mengeraskan bacaan Bismillahirrohmaanirrohim

Dari contoh diatas itu tidak ada hadist riwayat mana pun yang menerangkan bahwa ke 2 hal tsb benar, kalau memang ada yang menemukan tentang perihal diatas itu ada hadist nya silah kan email ke saya (veavead.skb@gmail.com) atau beri komentar artikel ini dengan menyertakan dalil nya.

Demikian posting saya untuk kali ini, mungkin di lain waktu saya tambah lagi yaa…..:)